Soul Eater Logo

Senin, 15 Juli 2013

What Do You See In This Empty Night?

Di bawah langit malam itu, 
Pertama kalinya kita bertemu.
Aku takkan pernah melupakannya.



"Ukh...Kenapa harus aku sih?!Dasar kakak!" aku mengeluh dalam perjalanan pulangku ke rumah. 

Kejadian 30 menit sebelumnya

"Sawa, belikan kakak ice-cream dong!" 
"Eh~~~~??Kenapa aku?Beli sendiri dong!"
"Hee...Kau sudah berani menentang kakakmu ini yah?!" Kakakku bangkit dari sofa dan segera menuju ke arahku dan mencekikku.
Selama beberapa menit kami bergulat. Aku pun menyerah.
"Ah...Ah....Sakit!Nyerah!Nyerah!Aku nyerah!" teriakku kesakitan.

Yap, berakhir sudah flashback yang dipaksakan itu.

"Haah...kenapa aku bisa kalah sih sama kakak?!Mana hari ini dingin lagi, bintang pun tidak ada!" aku menendang teriak listrik karena kesal.
"Aduh!Aduh!Aduh!" teriakku kesakitan.
Pada saat itu, aku melihat sesosok cowok yang menatap langit kosong dan terlihat hampa itu. Dia terlihat kesepian dan rapuh. 

Kring...Kring...Kring...
Itu bunyi ponselku. Aku kelabakan untuk mengangkatnya.
"WOI!!!KAU KEMANA SIH?!!KOK LAMA BANGET?!!"
Telingaku berdenging...
"Iya,iya,bentar lagi aku nyampai kok!!"
Padahal dari tadi aku ribut-ribut terus. Tapi, cowok itu terus menatap langit seakan-akan aku tidak ada disitu.
"Yah, sudahlah. Toh bukan urusan aku."


Esoknya disekolah, seperti biasa. Aku sendirian lagi, aku tidak mau bergaul dengan anak-anak dikelasku.
Karena, dengan sekali melihat. Aku bisa tahu sifat mereka seperti apa. Makanya, aku tidak mau bergaul dengan anak-anak dikelasku. Bukan karena aku sombong tapi, mereka punya sifat yang tidak baik. Jadi, aku memutuskan untuk tidak bergaul dengan mereka. 

"Yosh...anak-anak, duduklah. Hari ini ada murid baru, berteman baiklah dengannya!Ayo, perkenalkan dirimu. Shingo-san."

"Halo, namaku Shingo Ryo. Yoroshiku onegaishimasu." dengan nada riang dia memperkenalkan dirinya.

Pada saat itu, aku sangat kaget. Karena, dia adalah cowok yang menatap langit kosong kemarin. Dia sangat berbeda dengan dirinya yang kemarin. Aku yang biasanya bisa membaca sifat seseorang dengan hanya melihatnya satu kali, sekarang aku tidak bisa membaca cowok itu.
"Apa maksudnya ini?Kenapa aku tidak bisa membaca sifatnya?" bisikku.

"Baiklah. Shingo-san, tempat dudukmu disebelah Hina-san." 

Aku yang saat itu sedang memikirkan alasan kenapa aku tidak bisa membaca sifat cowok itu, tidak mendengarkan pak guru. Ketika dia menyapaku, aku sangat kaget dan hampir jatuh. Sangat memalukan.

"Salam kenal, Hina-san. Mohon bantuannya,ya!" Dia tertawa.

"Apa-apaan cowok ini!Melihat dia tertawa membuatku semakin kesal!Bagaimanapun juga, aku tidak mau berhubungan dengan dia!" teriakku didalam hati.








To be continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar